Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memanfaatkan Media Sosial sebagai Ajang Dakwah di Masa Pandemi

Oleh : Santika Ramdahnia

Corona virus disease atau yang di sebut covid-19 telah menlanda Indonesia bahkan hamper seluruh dunia. Peningkatan kasus positif covid-19 yang begitu cepat membuat pemerintah harus menerapakan berbagai kebijakan demi memutus rantai penularan covid-19. Melalui kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah kegiatan masyarakat menjadi dibatasi. Seperti kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Hal ini sangat mempersempit aktifitas masyarakat di luar rumah, masyarakat harus menerapkan sosial distancing. Bukan hanya itu masyarakat harus tetap berada dirumah atau yang di sebut stay at home dan menjaga kesehatan dengan menerapkan protocol kesehatan. Dampak ini berakibat pada kegiatan masyarakat seperti aktifitas belajar mengajar, pekerjaan dan kegiatan keagamaan. Hal ini bisa saja dialihkan melalui metode virtual atau dalam jaringan dari rumah sehingga meminimalisir kerumunan dan tetap bisa menerapkan kebijakan sosial distancing.

Kebijakan baru yang diterapkan oleh pemerintah adalah new normal, tetapi hal ini tidak boleh menjadi hal yang membebaskan kita dalam beraktifitas di luar rumah. Stay at home dan sosial distantancing harus menjadi prioritas utama. New normal diterapkan oleh pemerintah berharap kasus peningkatan covid-19 akan berkurang di ikuti tetap menjaga kesehatan dan menerapkan protocol kesehatan seperti, rajin mencuci tangan, memakai masker dan tetap berada dirumah jika tidak ada kepentingan keluar rumah.

Kebijakan PSBB dan kebijakan lainya di masa pandemic ini menyadarkan kita akan pentingnya teknologi yang berkembang pesat sekarang ini, bagaimana mengoptimalkan dan memanfaatkan teknologi sehingga menjadi solusi alternative dalam aktifitas belajar mengajar, pekerjaan bahkan beribadah dari rumah. Dengan jaringan internet semua kegiatan dapat dengan mudah dikerjakan tanpa memikirkan jarak dan waktu bahkan dalam hitungan detik sekalipun. Hal inilah yang mendorong para dai mencari alternative dakwah sehingga dakwah tetap berjalan tanpa mengurangi esensi dakwah tersebut. Melalui motode virtual dakwah tetap tersampaikan kepada pendengarnya misalnya malalui fitur media internet seperti, whatsapp, youtube, Instagram, zoom dan fitur lainnya.

Media sosial bukanlah hal yang asing bagi masyarakat, bahkan sekarang menjadi kebutuhan bagi sebagian besar orang. Apalagi di tengah pandemi covid-19 yang mengakibatkan aktifitas diluar rumah harus dibatasi. Media sosial dimanfaatkan pendakwah atau dai untuk berdakwah di anggap menjadi solusi alternative dalam berdakwah karna tidak mengurangi esensi dakwah tersebut, materi yang disampaikan oleh seorang dai akan mudah sampai kepada pendengarnya bahkan media dakwah dengan metode virtual dapat menjangkau pengar atau mad`u lebih luas. Pendakwah bisa melalukan dengan dakwahnya, salah satunya dengan cara whatsapp grup atau dengan cara live streaming di akun youtube sehingga dengan mudah menyampaikan materi kepada banyak orang. Adanya seminar online dan forum diskusi secara virtual merupakan salah satu bentuk menaati kebijakan pemerintah selain tetap menjalankan kewajiban sebagai umat muslim, menghindari kerumunan masa demi memutus rantai penularan covid-19

Setiap hal yang dilakukan pasti ada dampak positif dan negative. Dibalik kemudahan dalam menyampaikan materi dakwah tentunya ada resikonya. Media sosial merupakan hal yang sangat mudah dalam menyampaikan informasi. Hal ini tidak menutup kemungkinan orang-orang yang memanfaatkan ini sebagai media untuk menyebarkan informasi yang tidak bertanggung jawab atau sering disebut hoax hal ini juga dapat menimbulkan isu-isu yang mungkin saja dapat membuat kepanikan atau ketakutan bahkan hal-hal yang mungkin dapat menyesatkan. Pentinya kreatifitas dai dalam memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan materi dakwah. Pendakwah atau seorang dai harus dengan bijak memahami apa yang disampaikan, sehingga maksud dan tujuan dai kepada pendengarnya tidak berbeda haluan. Seorang dai juga tetap harus menjaga esensi dakwah yang seutuhnya.

Sebelum pandemic covid-19 banyak para pendakwah yang sudah memilih sarana media sosial dalam berdakwah. Para dai membuat video yang menarik dan singkat dalam berdakwah sehingga menarik para mad`u untuk mendengarkan. Dakwah islam harus tetap ambil andil peluang kesempatan ini di tengah pandemic covid-19.

Semoga dengan solusi alternative melalui perkembangan teknologi sekarang dakwah tetap terjalankan, karna pada hakikatnya setiap muslim berkewajiban menyampaikan kebaikan. Seperti hadis dari Abdullah bin Amr ra, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya: “Sampaikanlah dariku walai hanya satu ayat” ( HR. Bukhari). Dilihat dari hadis diatas bahwasanya kita sebagai seorang muslim harus selalu menebar kebaikan walaupun itu hanya satu ayat. Media sosial bisa menjadi sarana kita sebagai penggunanya untuk memanfaatkan sisi positif dari perkembangan teknologi yang berkembang pesat sekarang ini. Hal ini tentunya harus berlandaskan aturan- aturan Alquran dan Hadis bahkan aturan hukum dalam memanfaatkan media sosial.

Dari tulisan ini semoga kita semua dapat belajar memanfaatkan media sosial untuk hal-hal yang positif dan memberikan manfaat bagi banyak orang terutama diri sendiri. Menghindari hal-hal yang negative yang ditimbulkan dari perkembangan teknologi. Sebagai umat muslim harus pandai dalam memilah dan memilih informasi. Harus lebih bijak dalam menyaring informasi. Sehingga kita sebagai pendengar dapat memberikan efek posistif membuang stigma negative yang ditimbulkan akibat covid-19. Hal ini juga memberikan energy positif bagi tubuh kita bukan hanya fisik bahkan psikis kita.

Semoga dengan dakwah secara virtual ini tidak menyurutkan semangat kita dalam menebar kebaikan baik sebagai pendengar atau sebagai pemberi informasi. Ditengah pandemi seperti inilah kita harus memperkuat dan memperbanyak ibadah sehingga hati kita lebih dekat kepada Allah swt. Harapan semua orang pasti ingin mendengar dan berdakwah secara langsung, malaukan tatap muka. Semoga dunia cepat pulih dan kita semua dapat melalukan aktifitas keagamaan seperti biasa. Bukan hanya aktifitas keagammaan tetapi aktifitas lainya seperti belajar-mengajar, bekerja dan aktifitas lainya. 

*Penulis merupakan mahasiswi program studi Bimbingan Penyuluhan Islam yang sedang melaksanakan KKN DR UIN-SU, Kelompok 38


Tri Ayu @triayunst
Tri Ayu @triayunst Hello, I am writer of the Pojokata site. My name is Tri Ayu (Instagram @triayunst). I am a writer who has produced 6 books such as scholarship books, poetry, and novels. I am also an SEO Writer who has experience in displaying dozens of articles on the main page of the Google search engine. I love photography, videography, product reviews, beauty & lifestyle, cooking, finance, technology, etc. I am also an Content Creator and Blogger with experience in creating content. You can collaborate with me by contacting my Instagram or email triayunst.id@gmail.com. Come on, build partnership and let's be friends with me!

Posting Komentar untuk "Memanfaatkan Media Sosial sebagai Ajang Dakwah di Masa Pandemi"