Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Elegi Malam Hari

Foto : freepik.com

Oleh: Muhammad Fajar



Deru tekukur kala dini hari
Membelah gelap malam & embun pagi

Konsili bintang-bintang di langit,
Mengenang gugur dedaunan.
Bumi mengandung redup kecemasan,
Melahirkan elegi di tepi pantai kehidupan.

Debu jalanan menyibak gemerlap makna
Yang bersembunyi di balik batu-batu kota raya
Semenanjung dan karang menghiraukan jelaga
Bahtera risau manusia berlayar tinggalkan dermaga

Suram menyulam keadaan
Saat riuh kota karam di pusaka malam
Jurang memberi penuh ruang penderitaan
Mengendapkan butir kekalahan, butir kesalahan

Bisik-bisik dalam resonansi, kembali menghampiri.
Untuk apa hidup ini?
Untuk apa nyala api?

Ku sisir liturgi dalam diri
Menyeduh keluhan pada biji kopi
Terhempas di sisi getir
Menyerah pada lorong kepastian
Bernama "takdir".


Penulis: Muhammad Fajar - Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Tri Ayu @triayunst
Tri Ayu @triayunst Hello, I am writer of the Pojokata site. My name is Tri Ayu (Instagram @triayunst). I am a writer who has produced 6 books such as scholarship books, poetry, and novels. I am also an SEO Writer who has experience in displaying dozens of articles on the main page of the Google search engine. I love photography, videography, product reviews, beauty & lifestyle, cooking, finance, technology, etc. I am also an Content Creator and Blogger with experience in creating content. You can collaborate with me by contacting my Instagram or email triayunst.id@gmail.com. Come on, build partnership and let's be friends with me!

Posting Komentar untuk "Puisi Elegi Malam Hari"