Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Juara 1 Lomba Fotografi Se-ASEAN Di USM, Malaysia


Tulisan ini ku tulis karena banyaknya pertanyaan yang datang dari teman-teman, adik kelas, dan orang-orang disekeliling yang sering bertanya tentang bagaimana caraku mendapatkan prestasi sebagai juara 1 di ajang IMPACT 2018. Tidak bermaksud sombong ataupun tinggi hati. Namun tulisan ini bermaksud sebagai sharing berbagi pengalaman dan motivasi.

Ada pepatah yang mengatakan bahwa proses tidak akan menghianati hasil. Begitulah kira-kira yang Aku tahu. Sama halnya denganku. Kisah perjuanganku bermula dari ajakan dan tawaran menjadi script writer atau penulis naskah skenario video pendek atau short video kompetisi IMPACT 2018. Di kategori short video, hanya 4 orang yang diperbolehkan untuk berangkat ke Penang, Malaysia. Sementara di tim kami ada 9 orang. Setelah berunding, aku merasa bahwa Aku ingin mendahulukan adik-adik kelas dan Aku akan memikirkan bagian selanjutnya. Beberapa hari Aku terus berpikir dan akhirnya memutuskan bahwa Aku tak ingin mewakili kategori short video namun menjadi perwakilan lomba photography.

IMPACT merupakan singkatan dari Immersion, Projects, Appreciation and Tribute (IMPACT) adalah gagasan mantan Dekan Fakultas Komunikasi, Universiti Sains Malaysia, Profesor Dato ’Dr. Adnan Hussein. Didirikan pada tahun 2008, IMPACT pertama kali dimulai sebagai platform untuk Mahasiswa Sekolah Komunikasi dari jurusan jurnalisme, komunikasi persuasif dan film dan penyiaran untuk memamerkan ide-ide dan karya kreatif mereka ke industri media.

Seiring bergantinya tahun, IMPACT kini telah menjadi jalan utama bagi Mahasiswa komunikasi dari institusi pendidikan tinggi dari seluruh Malaysia dan kawasan Asia Tenggara untuk berjejaring, berbagi pengetahuan dan berkolaborasi satu sama lain.

IMPACT didedikasikan untuk menginspirasi dan merayakan semua Mahasiswa komunikasi dan media atas ketekunan dan kerja keras mereka selama masa studi mereka. Selain itu, berbagai kompetisi dan kegiatan akan diadakan selama IMPACT termasuk kompetisi seperti penulisan fitur, public speaking, fotografi, video pendek, makalah universitas terbaik, majalah universitas terbaik, kampanye komunikasi dan banyak lagi. Berbagai kegiatan yang digelar meliputi festival film, malam dansa budaya, makan malam Comm Nite dan Penang Heritage Trail.

Aku sebagai peserta fotografi dan short video. Adapun lomba photography dengan tema "Be The Change In Media". Banyak teman-temanku yang merasa bingung dengan tema dan akupun begitu. Namun, Aku memaknai tema dengan berpikir bahwa tema tersebut mengandung arti "Perubahan Secara Signifikan dari Sebuah Media, serta peran penting seseorang menjadi bagian dari perubahan dalam lanskap media.

Ku temui Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi di ruangan prodi dan beliau mengatakan bahwa banyak mahasiswa yang ingin ikut lomba fotografi sehingga kajur mengatakan akan dilakukan seleksi dan beliau akan memilih 2 orang dengan hasil poto terbaik. Akupun tak putus semangat, ku cari berulang-ulang ide. Beberapa diantaranya membutuhkan keseriusan hingga akhirnya ku pilih 1. Dengan tekad yang kuat aku keliling kota Medan mencari-cari di mana lokasi yang masih terdapat telepon umum. Lokasi yang biasanya ku lewati namun ketika aku ke sana rata-rata sudah tidak ada lagi telepon umum. Ku coba searching di google namun tak kutemukan.

Aku tak patah semangat, berkali-kali ku kirim broadcast chat ke grup dan chat personal semua kontak yang ada di WhatsApp ku menanyakan apakah teman-teman ada yang mengetahui di mana lokasi yang masih mempunyai telepon umum. Hampir setiap hari aku menuliskan status di seluruh sosmedku bahkan membuat Q & A khusus menanyakan hal tersebut di sosmed pribadi bahkan sosmed temanku. Hingga tak satupun orang yang mengetahuinya. Meski begitu Aku tetap berkeliling kota Medan namun tak juga ku temukan.

Hari semakin berlalu dan potoku tak kunjung selesai. Adik kelaspun menanyakan kabar apakah jadi ikut lomba tersebut atau tidak. Aku merasa bahwa sepertinya aku tidak akan ikut. Sore hari sehabis pulang kuliah, Aku tetap menyempatkan keliling dan ku temukan telepon umum di sebuah kampus negeri di Medan yaitu UNIMED. Di sana kulihat ada telepon umum yang masih berdiri tegak di halaman parkir sebuar gedung. Dengan senang hati ku hampiri tiang tersebut dan Aku terkejut ku lihat ada hal yang tak biasa bahwa telepon umum tersebut tak lagi berfungsi dan bahkan yang lebih parahnya lagi tak memliki gagang telepon. Ku telpon temanku satu-persatu menanyakan apakah ada yang masih menyimpan gagang telepon di rumahnya namun tak ada satupun kabar baik.

Otak ku terus berputar dan memainkan perannya. Ku cari cara agar bisa dan ku temukan jawabannya. Hari mulai gelap dan ku rasa Aku tidak bisa melanjutkan untuk motret karena cuaca yang tidak mendukung dan talent yang belum sesuai. Esok paginya ku lanjutkan datang di pagi buta agar bisa lebih cepat motret menghindari kendala.

Berulang kali ku mintai tolong adik kelas agar menjadi objek poto namun sayangnya pada pulang kampung karna di hari minggu. Syukurnya ada yang merespon meski datang di siang harinya namun tetap ku tunggu. Akupun masuk dan meminta izin secara baik-baik dan diperbolehkan masuk dan memotret di telepon umum. Namun sayangnya ketika hendak memotret, hujanpun turun sehingga kami terpaksa menunda dan berteduh hingga berhenti di sore harinya.

Langsung saja kami memotret dengan objek telepon umum dan 2 orang lelaki yang berdiri di sisinya. Satu pria dari arah depan memegang telepon genggam modern yang sudah memiliki kemampuan Video Call dan pria dibelakangnya memegang telepon umum seolah sedang menelpon. Bagian itu ditutupi di sisi kanan dengan pengambilan dari sisi kiri agar tidak ketahuan bahwa gagangnya tidak ada.

Setelah memotret, Akupun menunjukkan sembilan foto karyaku dan kajur memilih satu foto untuk dilombakan. Malam harinya kajur mengumumkan nama-nama yang berhak menjaadi peserta lomba fotografi. Alhamdulilllah fotoku terpilih dan Aku diizinkan untuk berangkat ke Malaysia mewakili kampus Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dan Indonesia di ajang bergengsi ini.

Terpilihnya namaku menjadi peserta langsung membuatku melanjutkan proses selanjutnya. Langkah pertama yang Aku lakukan adalah menghubungi teman-teman lain yang juga terpilih sebagai peserta. Namaku pun didaftarkan oleh adik kelasku dan dia juga yang mengirimkan persyaratan dan foto kepada pihak penyelenggara. Ada cerita menarik di sini. Karena beberapa kendala yang membuat proses pendaftaran terhampat Aku terpaksa daftar di menit-menit terakhir. Di jam Indonesia deadline pengiriman foto dipukul 16.00 WIB. Syukurnya pendaftaran masih diterima. Memang rezeki gak ke mana ya. Hehehe

Adapun beberapa tahapan mengikuti lomba IMPACT 2018 ini sebagai berikut:

1. Daftar
2. Transfer
3. Konfirmasi melalui email pribadi
4. Foto diposting oleh pihak penyelenggara di Instagram @impactusm2018

Semua syarat-syarat dan berbagai tahapan dapat dilihat di flyer informasi lomba yang dikirim oleh pihak penyelenggara yakni Universitas Sains Malaysia ke kampus masing-masing. Informasi ini memang sangat terbatas karena kompetisi ini hanya boleh diikuti oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi Se-ASEAN.

Foto dibawah ini merupakan hasil foto yang aku jepret sendiri menggunakan kamera DSLR milik temanku yang aku pinjam. Aku tidak memiliki kamera DSLR namun prinsipku adalah

Tidak Punya Bukan Berarti Tidak Bisa. Tidak Mampu Bukan Berarti Karena Tak Memiliki Apa-Apa. Namun, Harus Semakin Memiliki Semangat Yang Tinggi Untuk Bisa Mewujudkan Segala Impian Dan Cita-Cita. -Tri Ayu Andani Nasution-

Dengan prinsip tersebut Aku bisa semakin lebih semangat dalam menggapai apa yang ingin Aku capai meski aku tidak mempunyai sebuah alat yang harus aku gunakan untuk memotret objek yang akan Aku lombakan. Ini dia hasil jepretannya. Foto ini diposting oleh penyelenggara pada 26 November 2018 di Akun Instagram IMPACT USM 2018 @impactusm2018.




Caption:

Call Box and Video Call Through Handphone, the Representation of Communication Media, Old and Now

Foto ini memiliki makna yang yang luar biasa tentang media dan komunikasi. Di artikel selanjutnya akan aku jelaskan tentang alasan ide, teknik pengambilan foto dan makna serta kesesuaian dengan tema agar lebih terfokus lagi. Foto ini di post oleh penyelenggara di Instagram @impactusm2018 yang kemudian di tahun 2019 berganti nama menjadi @impact2019 dan mendapat likes terbanyak yaitu 4.092 likes serta mendapat berbagai respon dukungan dari 32 akun melalui komentar foto.

Aku juga gak menyangka bisa mendapat respon sebanyak ini dari orang-orang. Niat ikut lomba ini hanya untuk meramaikan. Tak pernah menaruh target menjadi juara pertama mengingat persaingan lomba yang ketat dari kampus-kampus di Indonesia dan luar negeri.

Sesampainya di Malaysia, Aku nginap di Apartemen bernama Mewah Court Apartemen, Penang, Malaysia. Keesokan paginya merupakan hari pertama ajang kompetisi IMPACT 2018. Kemudian, Aku dan rombongan lain yang terdiri dari peserta, dosen, dan kajur berangkat ke kampus Universitas Sains Malaysia. Universitas Sains Malaysia adalah universitas yang terletak di George Town, Pulau Pinang.

Hari kedua kompetisi yaitu jadwal pengumuman lomba. Di hari itu Aku merasa santai bahkan datang sedikit lama karena solat zuhur terlebih dahulu sehingga Aku mendapatkan kursi bagian belakang. Beberapa lomba telah diumumkan seperti lomba Public Speaking, short video dan lain-lain. Oh iya, di kategori Short Video aku dan tim mendapatkan finalis 6 besar. Untuk cerita ini nanti akan Aku tuliskan di artikel selanjutnya ya.

Tibalah saatnya pengumuman pemenang lomba fotografi. MC memanggil juara 3 yang diperoleh oleh Mega Mentari dari Kampus STIK-P, kemudian juara 2 disusul oleh Adik kelasku, M. Fauzil Adhim Nasution, saat itu Aku merasa senang dan bangga sekali terhadapnya hingga aku live di instagram pribadiku. Aku juga merasa gak akan mungkin aku mendapatkan juara 1 karena juara 2 sudah dimenangkan oleh kampusku sendiri.

Hingga Adhim turun dari panggung, MC pun mengumumkan pemenang pertama dan Aku terheran-heran saat namaku dipanggil, teman-temanku bilang, yuk maju yuk kau dipanggil. Ayuk, begitulah panggilan akrab teman-teman kuliah. Sedikit lama maju karena merasa salah dengar nama dan akupun maju. Teman-teman disekeliling berdiri, ada juga yang menjemput ke arah tempat dudukku dan memberikan selamat. Akupun bergegas jalan menuju panggung dan terlihat ada banyak kamera yang mengikuti serta Aku mendapat banyak ucapan selamat dari pihak kampus USM, hingga pemberian hadiah dan foto bersama juri, penyelenggara, dekan dan pihak kampus USM. Akupun turun dengan rasa haru, ketika berjalan aku disambut oleh 2 orang pria, satu berbahasa Inggris dan satunya berbahasa Malaysia.

Aku tak menyangka ternyata 2 orang tersebut adalah juri lomba fotografi. Aku kira orang berwajah bulek tersebut merupakan dosen dari kampus luar. Beliau mengatakan sangat menyukai foto hasil jepretanku, katanya idenya sangat bagus "out of the box". Intinya dia sangat mengapresiasi foto tersebut ucapnya dengan bahasa inggris dan Aku hanya bisa membalas percakapnnya dengan bahasa inggris seadanya kemudian ku tutup dengan terimakasih "thank you so much for your suppport, sir". Begitupun dengan juri lainnya kuucapkan terima kasih banyak dan kami saling bersalaman. Ada juga orang berbahasa malaysia menghampiri dengan ucapan selamat dan aku juga membalasnya dengan ucapan terima kasih.

Aku sebagai Grand Prize Winner mendapatkan hadiah uang tunai RM 300,00 dan beberapa bingkisan. Juara 2 sebagai 2nd Place Winner mendapat RM 200,00 dan Juara 3 sebagai 3nd Place Winner mendapat RM 100,00.

Setelah acara selesai Aku diwawancarai oleh beberapa pers di panggung kemudian mendapatkan beberapa pertanyaan dari media melalui telpon, sms, dan WhatsApp serta mendapatkan ucapan selamat dari keluarga, teman-teman, dan berbagai pihak namun ketika ingin membalas pesan tersebut sayangnya Handphone ku lobet. Sesampainya di Apartement, malamnya setelah hp full Aku membalas satu persatu.

Aku tak pernah menyangka mendapatkan nikmat luar biasa dari Allah SWT. rasa syukur yang tak pernah henti Aku sembahkan pada Yang Maha Esa. Kalau bukan karna rezekinya, tidakkan mungkin Aku bisa menginjakkan kaki di panggung megah luar biasa. Ini postingan Instagram di hari Aku mendapatkan penghargaan.



Thank You So Much All❤️😍  
Alhamdulillah...
Masih dalam suasana bahagia dan haru diberi kepercayaan sebagai Juara 1 dalam Kompetisi Fotografi Internasional di Universitas Sains Malaysia, Penang-Malaysia. Selasa, 18 Desember 2018. 
Terimakasih Bapak, Kakak, dan abang yg selalu mendukung serta mendoakan setiap langkahku. Terimakasih juga kepada teman2, Keluarga besar Ilmu Komunikasi, Keluarga Besar Jurnalistik, Keluarga Besar Lensa Komunikasi dan semua pihak yg sudah mendukung serta mendoakan saya dari awal hingga akhir Kompetisi ini. Terimakasih banyak, mohon maaf masih belum bisa balas chatnya satu-persatu. 
Semoga prestasi ini membuat saya menjadi pribadi yg semakin semangat dalam memberikan sumbangsih bagi Negara, UINSU, Lensa Komunikasi, FIS, khusunya Ilmu Komunikasi UIN Sumatera Utara dan menjadikan saya pribadi yg rendah hati.
Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?) Tak ada yg bisa diucapkan selain syukur kepada Allah SWT. Yg telah memberikan saya kesempatan berada di panggung megah dan diizinkan untuk meraih Grand Prize Winner Ini😊 
Semoga apa yang kalian doakan untuk saya, akan kembali juga kepada kalian. Sebab, mendoakan orang lain sama dengan mendoakan diri sendiri. Semoga kalian juga dimudahkan dalam menggapai prestasinya. 
Aamiin...

Terimakasih kepada Allah SWT. dan segala dukungan dari semua pihak sehingga Aku bisa mendapatkan juara 1. Terima kasih juga kepada pihak Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi terutama Kepala Prodi dan Sekretaris Prodi sehingga terpajang spanduk yang besarnya luar biasa atas penghargaan Aku dan Adhim yang dipajang di Fakultas Ilmu Sosial dan halaman depan gerbang Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Terima Kasih juga atas dukungan dari pihak Humas dan Media kampus serta berita yang dimuat berbagai media. Berikut ini beberapa media yang mempublikasikannya.


https://www.gatra.com/detail/news/373991-Mahasiswa-UINSU-Sabet-Dua-Gelar-di-Kompetisi-Tingkat-ASEAN


http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/12/18/60867/dua_mahasiswa_uin_sumut_juara_fotografi_se_asean/


https://fis.uinsu.ac.id/berita/read/233/dua-mahasiswa-ikom-fis-uin-sumut-juara-fotografi-se-asean-.html



https://impact18.wixsite.com/2018/list-of-winners



https://nasional.sindonews.com/berita/1364275/15/mahasiswa-uin-sumut-sabet-dua-gelar-di-kompetisi-tingkat-asean


http://setnas-asean.id/news-events/read/mahasiswa-uin-sumut-sabet-dua-gelar-di-kompetisi-tingkat-asean


http://www.ananganasazhar.com/2018/12/dua-mahasiswa-uinsu-juara-fotografi-se.html


https://www.akses.co/sabet-dua-gelar-di-kompetisi-level-asean-mahasiswa-uinsu-banjir-pujian/


http://www.humas.uinsu.ac.id/berita/read/439/dua-mahasiswa-uin-su-juara-photography-se-asean.html


http://bumantaranews.com/2018/12/19/mahasiswa-uin-sumut-sabet-dua-gelar-di-kompetisi-tingkat-asean/


http://pubols-postscript.blogspot.com/2019/02/mahasiswa-uin-sumut-sabet-dua-gelar-di.html


http://setnas-asean.id/news-events/read/sabet-dua-gelar-di-kompetisi-tingkat-asean-mahasiswa-uinsu-banjir-pujian

Koran Waspada

https://issuu.com/waspada/docs/waspada__sabtu_22_desember_2018

Terakhir, beberapa pesan yang ingin Aku sampaikan kepada semua orang dan terutama kepada pembaca yang telah menyimak tulisan ini tanpa meninggalkan satu kalimatpun. Aku ingin menyampaikan bahwa tulisan ini bukan untuk ajang pamer. Sekali lagi Aku katakan bahwa tulisan ini bukan untuk menyombongkan diri. Namun, tulisan ini dibuat karena banyaknya pertanyaan yang datang mengenai bagaimana cara Aku bisa mendapatkannya maka Aku bagikan kisahnya di sini dan aku ingin berbagi cerita kepada pembaca bahwa hasil yang diperoleh ini merupakan proses kerja keras yang Aku lakukan walau tanpa alat yang Aku punya namun bisa diusahakan dengan berbagai cara.

Teruntuk kamu yang masih merasa tidak percaya diri dengan kemampuanmu, ayo mulai sekarang kamu harus mulai percaya bahwa dirimu mampu melakukannya meski keterbatasan muncul dengan sangat jelasnya. Tapi kamu harus tetap berusaha, berikhtiar, dan berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. memberikan jalan terbaik sehingga memberikanmu kemudahan dalam menggapai impian dan cita-cita. Perihal hasil akhir, serahkan semua pada-Nya karena hanya dia lah sang pengatur rezeki. Apapun hasilnya jika semua upaya telah dihaturkan maka kamu harus ikhlas dan yakin bahwa itu lah yang terbaik.

Kamu boleh bersedih tapi harus berjanji itu hanya terjadi di awal prosesmu sehingga setelahnya tidak ada lagi kesedihan dan kebahagian mengiringi setiap aktivitas yang kamu upayakan dengan sangat keras dan kesungguhan yang tiada tara. Jika kamu masih belum mampu mewujudkannya, ada aku di sini yang akan memberikanmu semangat dan semoga tulisan ini menjadi motivasi kamu sebagai anak muda dalam meraih semua hal yang kamu rasa tidak mungkin terjadi. Tetap semangat, cari aku jika perlu di Instagram @triayunst. Aku bersedia menjadi teman curhatmu. Kamu harus yakin kamu pasti bisa. Salam Semangat Dalam Karya!

Penulis : Tri Ayu Andani Nasution








Tri Ayu @triayunst
Tri Ayu @triayunst Hello, I am writer of the Pojokata site. My name is Tri Ayu (Instagram @triayunst). I am a writer who has produced 6 books such as scholarship books, poetry, and novels. I am also an SEO Writer who has experience in displaying dozens of articles on the main page of the Google search engine. I love photography, videography, product reviews, beauty & lifestyle, cooking, finance, technology, etc. I am also an Content Creator and Blogger with experience in creating content. You can collaborate with me by contacting my Instagram or email triayunst.id@gmail.com. Come on, build partnership and let's be friends with me!

Posting Komentar untuk "Pengalaman Juara 1 Lomba Fotografi Se-ASEAN Di USM, Malaysia"