Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Terburu

Foto:
Freepik

Oleh: Muhammad Fajar

Pernahkah kau mendengar semesta berdoa?
Dengan cakrawala sebagai telapak tangannya...
Bentangan langit sebagai sejadahnya.
Dan rintih tangisnya adalah caya bintang di angkasa...

Tak ingatkah kerikil sebagai alas bumi,
Mengubur sejengkal jejak siput di tanah dan dedaun sunyi.
Tak ingatkah tetes embun yang menghibur tangis bayi?
Gelora dan nafsu yang kadang mengubur mimpi...

Indah semesta hanya tipuan belaka,
Jika dirimu hilang bentuk dalam suka duka...
Karena pena tak mampu menangkup semua luka,
dan sajak hanya gua peneduh sekejap saja.

Tak ku tahu, lelaki sebatas debu...
Dengan tangis dan tawa perempuan sebagai rangkaian sastra...
Air mata, tawa dan luka manusia hanya drama semesta,
Sebelum maut memburu lewat peluru waktu...

Penulis: Muhammad Fajar - Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Tri Ayu @triayunst
Tri Ayu @triayunst Hello, I am writer of the Pojokata site. My name is Tri Ayu (Instagram @triayunst). I am a writer who has produced 6 books such as scholarship books, poetry, and novels. I am also an SEO Writer who has experience in displaying dozens of articles on the main page of the Google search engine. I love photography, videography, product reviews, beauty & lifestyle, cooking, finance, technology, etc. I am also an Content Creator and Blogger with experience in creating content. You can collaborate with me by contacting my Instagram or email triayunst.id@gmail.com. Come on, build partnership and let's be friends with me!

Posting Komentar untuk "Puisi Terburu"