Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Puisi Jejak Terakhir

Foto:
Freepik.com

Oleh: Martiningsih

Kalau segara berlayar
Percik airmu tinggi
Menghantam bebatu:
Separuh hidup
Para lawet
Bergelut di udara yang padu
Dengan hitam sayapmu
Atau legam harap itu

Kalau lawet telah membasuh waktu
Resik jalan
Tiba di aku
Bertinggal lah disini
Di satu pojok lemari klambi
Yang kegelapan hidup abadi
Lengang kau temukan tubuh sendiri

Tetapi lawet selamanya lawet
Ada yang mengincarmu
Banyak
Mata mengkilat itu pun ada disana
Mengendap-endap
Tanpa suara
Mencabik bulan
Melepas serpihnya ke langit malam

Kini
Tinggal bulumu di lemari
Tiga helai
Hitam menari                                   

Penulis: Martiningsih - Kebumen, Jawa Tengah
Tri Ayu @triayunst
Tri Ayu @triayunst Hello, I am writer of the Pojokata site. My name is Tri Ayu (Instagram @triayunst). I am a writer who has produced 6 books such as scholarship books, poetry, and novels. I am also an SEO Writer who has experience in displaying dozens of articles on the main page of the Google search engine. I love photography, videography, product reviews, beauty & lifestyle, cooking, finance, technology, etc. I am also an Content Creator and Blogger with experience in creating content. You can collaborate with me by contacting my Instagram or email triayunst.id@gmail.com. Come on, build partnership and let's be friends with me!

Posting Komentar untuk "Puisi Jejak Terakhir"